BAB II
ADAB PERGAULAN REMAJA
A.
Kompetensi
Dasar
1.1
Menghayatai
adab pergaulan remaja yang islami
1.1
Menampilkan
perilaku akhlaq terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari
1.1
Memahami
pentingnya akhlaq terpuji dalam pergaulan remaja dan dampak negatif pergaulan
remaja yang tidak sesuai dengan akhlaq islami
1.1
Menyajikan
data dari berbagai sumber tentang dampak negatif pergaulan remaja yang salah
dalam fenomena kehidupan
1.2
Mensimulasikan
contoh perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
B.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.2.1 Menunjukkan penghayatan terhadap adab pergaulan remaja yang
islami
2.2.1 Terbiasa berperilaku akhlaq terpuji dalam pergaulan remaja
dalam kehidupan sehari-hari
3.2.1
Menjelaskan pengertian adab pergaulan remaja yang islami
3.2.2
Menjelaskan pentingnya adab islami dalam pergaulan remaja
3.2.3Mengidentifikasi
dalil yang berhubungan dengan pergaulan remaja
3.2.4
Menunjukkan contoh adab islami dalam pergaulan remaja
3.2.5Menunjukkah contoh dampak negatif pergaulan remaja yang salah
dalam fenomena kehidupan
4.2.1Membuat karya tulis tentang dampak negatif pergaulan remaja
yang salah dalam fenomena kehidupan
4.3.1Mendemonstrasikan
contoh perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
AKHLAQ
TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
Sudah menjadi
kewajaran jika kita memiliki seorang teman atau sahabat. Karena memang kita
diciptakan sebagai makhluk sosial. Kita memiliki teman atau sahabat,bermula
dari proses saling mengenal satu dengan yang lain. Akan tetapi,bukan berarti
setiap orang yang kita kenal harus kita jadikan teman atau sahabat.
Kenapa?,karena seperti kita tahu,tidak semua yang kita kenal punya akhlak yang
baik. Karenanya,memilih teman haruslah selektif. Bagaimanapun,teman atau
sahabat kita,sedikit atau banyak,sengaja atau tidak,sadar atau tidak,akan
memberi dampak pada perilaku dan akhlak kita. Rasulullah bersabda :
"...اَلرَّفِيْقُ
قَبْلَ الطَّرِيْقِ"
“…pilihlah teman,sebelum mengadakan perjalanan”
Hadis di atas jelas, rasulullah
memerintahkan kita agar selektif memilih teman. Ibarat pepatah mengatakan :
“berteman dengan penjual nangka,kita akan terkena getahnya,berteman dengan
penjual minyak wangi,kita akan terkena harumnya”.
Lantas,siapakah sahabat yang baik
itu?. Sahabat yang baik adalah:
a)
orang
yang senantiasa mengingatkan kita dalam kebaikan dan taqwa
b)
orang
yang selalu dekat dengan kita meski kita dalam keadaan susah
c)
orang
yang senantiasa ikhlas menolong kita saat kita butuhkan
d)
berbuat
baik di depan maupun di belakang kita
Setelah kita memperoleh teman atau
sahabat yang baik,maka kita harus memperhatikan etika atau adab bergaul dengan
mereka sesuai dengan syariat Islam.
1.
ADAB BERGAUL TERHADAP TEMAN
Islam telah mengajarkan kita untuk menjaga hak-hak teman kita dan
senantiasa berbuat baik kepada mereka. Di antara adab berteman yang baik kepada
teman adalah:
a. Berbuat Itsar
Di
antara hak terhadap sesama yang dianjurkan adalah mendahulukan sahabatnya dalam
segala keperluan (itsar) dan perbuatan ini dianjurkan (mustahab).
Perhatikanlah
firman Allah Ta'ala yang artinya,"Dan mereka mengutamakan
(orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam
kesusahan" (QS. Al Hasyr : 9).
Kaum
Anshor yang terlebih dahulu menempati kota Madinah, mereka mendahulukan
saudara mereka dari kaum Muhajirin dalam segala keperluan, padahal
mereka sendiri membutuhkannya.
Perbuatan
itsar ini hanya berlaku untuk urusan duniawi seperti mendahulukan
saudara kita dalam makan dan minum. Sedangkan dalam masalah ketaatan (perkara
ibadah), kita harus berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama.
b.
Bantulah Sahabatmu yang Berada dalam Kesulitan
Dalam
kehidupan sehari-hari, terkadang tidak selalu berjalan lancer. Ada saja kendala
yang pasti kita membutuhkan orang lain untuk mengatasinya. Begitu juga sahabat
kita,maka menjadi kewajiban kita membantu mereka jika ada kesulitan yang sedang
menimpa mereka
c.
Jagalah Kehormatan Sahabatmu
Rasulullah
shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda pada khutbah ketika haji Wada'
yang artinya,"Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan
kalian adalah haram." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Di
antara bentuk menjaga kehormatan saudara kita adalah menjaga rahasianya yang
khusus diceritakan pada kita. Rahasia tersebut adalah amanah dan kita
diperintahkan oleh Allah untuk selalu menjaga amanah
Semoga
dengan mengamalkan hak-hak ini, kita akan menjadi orang-orang yang akan
mendapatkan naungan Allah di akherat kelak, di mana tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya. Amin.
2.
ADAB BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS
ISLAM
adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan
manusia,termasuk juga pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul
antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah:
a.
Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah
berfirman yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendalah
mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur:
30). Allah juga berfirman yang artinya,”Dan katakalah kepada wanita beriman:
Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.
an-Nur: 31).
Bukan
berarti kita tidak boleh sama sekali memandang terhadap lawan jenis,apalagi di
jaman sekarang yang mau tidak mau kita akan selalu berinteraksi dengan lawan
jenis. Tetapi,yang dimaksud adalah kita dilarang memandang dengan penuh
syahwat/nafsu. Karenanya,kita diperintahkan untuk menutup aurat sehingga hanya
bagian tubuh tertentu saja yang boleh tampak oleh lawan jenis yang bukan mahrom
kita.
b.
Tidak berdua-duaan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki
berdua-duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama mahromnya,” (HR.
Bukhari & Muslim).
Tidaklah
salah jika rasulullah bersabda demikian,karena ketika seseorang berdua-duan
saja dengan lawan jenis yang bukan mahromnya,maka yang ketiga adalah setan.
Ya,setan,yang akan menjerumuskan seseorang dalam lembah dosa dengan cara
menggoda orang yang berduan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya.
c.
Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah
hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi Allah, tangan
Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat
membaiat (janji setia kepada pemimpin,” (HR. Bukhari). Hal ini karena
menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang
diharamkan di dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu)
masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya,” (HR.
Thabrani
AKHLAQ
TERCELA DALAM PERGAULAN REMAJA
Jika ada akhlak
terpuji dalam pergaulan,maka kita akan menemukan akhlak tercela dalam pergaulan.
Berikut beberapa contoh akhlak tercela dalam pergaulan.
1.
Pergaulan bebas antar lawan jenis
Bukan menjadi rahasia dan tabu lagi,di jaman yang katanya moderen
ini,para remaja banyak yang tidak lagi memperhatikan norma-norma agama dan
susila dalam pergaulan. Begitu juga dalam bergaul dengan lawan jenis. Banyak
yang menganggap bergaul dengan sebebas-bebasnya adalah ciri dari masyarakat
modern. Mereka menganggap hal itu adalah hak asasi tiap individu dan tidak
boleh dilarang. Padahal jelas,bahwa hal ini lebih banyak berdampak negatifnya
daripada positifnya. Ujung-ujungnya adalah zina yang jelas dilarang agama,dan
yang pasti merugikan pelakunya. Allah berfirman dalam Q.S. al-Isra’ ayat 32 :
وَلا تَقْرَبُوا
الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (٣٢)
“dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk”.
Ayat
di atas jelas, jangankan berbuat zina,mendekatinya saja dilarang. Dan yang
pasti,tiap ada pelarangan dalam agama,pasti demi kebaikan kita.
2.
Judi dan khamer
Judi adalah setiap “pemainan untang-utangan dengan bertaruh”
atau “setiap permainan harta dengan
bertaruh”. Agama kita jelas melarang judi dan khamer,sebagaimana Allah
berfirman :
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواإِنَّمَاالْخَمْرُوَالْمَيْسِرُوَالأنْصَابُوَالأزْلامُرِجْسٌمِنْعَمَلِالشَّيْطَانِفَاجْتَنِبُوهُلَعَلَّكُمْتُفْلِحُونَ(٩٠)إِنَّمَايُرِيدُالشَّيْطَانُأَنْيُوقِعَبَيْنَكُمُالْعَدَاوَةَوَالْبَغْضَاءَفِيالْخَمْرِوَالْمَيْسِرِوَيَصُدَّكُمْعَنْذِكْرِاللَّهِوَعَنِالصَّلاةِفَهَلْأَنْتُمْمُنْتَهُونَ
(٩١)
Artinya :
Hai orang-orang
yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu)(Qs. Al-Maidah ayat 90-91)
Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Tiap-tiap yang memabukkan
adalah khamer, dan tiap-tiap khamer itu haram” (H.R Muslim)
Dari Ibnu Umar berkata, Nabi SAW, bersabda, “Allah melaknat khamar,
peminumnya, penyajinya, pembelinya, penjualnya, pembuatannya, tempat
pembuatannya, pembawanya, dan penerimanya.” (H.R. Abu Dawud)
3.
Narkoba
Narkotika dalam Islam sering disebut “hasyisy” yang hukumnya
jelas haram karena memabukkan dan termasuk khamer sebagaimana dijelaskan dalam
hadis nabi di atas. Orang yang mengkonsumsinyajelas berdosa dan dikenakan
hukuman sebagaimana orang yang minum khamar. Adapun jenis-jenis narkoba adalah
:
a)
Ganja
atau marijuana
b)
Opiate
c)
Cocaine
d)
Candu
dengan komponen-komponen yang aktif yaitu morfin dan heroin
e)
Obat
berbahaya yang disalahgunakan secara gelap, yaitu rohypnol, valium, cosadon,
magadon, BK, dan sedatin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar